PAMERAN-PASAR BUKU, TOPANG BENGKULU KOTA PELAJAR

Hati siapa yang tidak resah, jika kebobrokan sistem birokrasi, Mental para aparatur negara semakin membuat masyarakat sengsara. kedzoliman dan kepentingan kelompok lebih diutamakan dibandingkan kepentingan masyarakat. Semboyan Bengkulu Kota Pelajar belum menampakkan kerja nyata dalam menstimulus kreatifitas anak bangsa.

Pelajar, Mahasiswa, Guru, DOkter, dll keseulitan di dalam mencari buku. mahalnya harga buku pun menjadi alasam generasi muda untuk tidak membaca. atau bahkan mereka tidak tahu kenapa harus membaca. Karena sekolah memang tidak pernah memberikan alasan yang sangat penting kenapa kita harus membaca, menulis, dan berhitunng. yang menjadi tujuan hanyalah kepintaran. setelah mereka meraih gelar sarjana maka mereka pun sudah selesai belajar karena menganggap dirinya pintar.



Pencerdasan masyarakat sangat berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan hidup. Untuk mencerdaskan masyarakat tentu buku memegang peranan penting. Hasil penelitian dari para ahli telah membuktikan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara kebiasaan masyarakat yang hobi membaca dengan kemajuan suatu negara. Pencerdasan tidak dapat dilakukan dengan memberikan uang, tetapi merubahh cara pandang hidupnya, mengubah keterbatasan sebagai potensi untuk masa depan yang lebih baik.

Ada tiga budaya yang harus dikembangkan pelajar terutama mahasiswa, yaitu Membaca, menulis, dan Berdiskusi. Budaya inilah yang harus diciptakan di bengkulu. Dengan demikian, Bengkulu dengan sendirinya layak disebut Bengkulu Kota Pelajar. Ekonomi bukanlah alasan untuk tidak membaca, karena yang terpenting adalah mengembangkan rasa ingin tahu, motivasi untuk peka terhadap realitas yang ada dengan keterbatasan yang kita miliki.

Kenapa harus membaca? Ada 2 hal kebiasaan orang besar. Mereka selalu melakukan hal ini. Yaitu, pertama tahu banyak hal dengan membaca dan kedua, bermimpi. Mimpi timbul ketika kita membaca. Membaca mampu memperluas cara berpikir. Dalam buku accelerate learning, cara pandang dan cara berpikir inilah yang harus dimiliki oleh setiap orang di dalam menghadapi tantangan global. Sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki jiwa besar dan mampu berfikir besar, bangsa yang besar tidak berfikir secara reaktif akan tetapi lebih berfikir strategis dan lebih proaktif.

Secara umum ada 3 jenis pembaca yang ada dan dapat dikategorikan di kota Bengkulu, pertama, orang yang sama sekali tidak hobi membaca karena pendidikanya yang terbelakang atau karena kesulitan biaya hidup dan harus memilih prioritas. Kedua, masyarakat yang hobi membaca, mempunyai semangat kuat untuk mengetahui banyak hal tetapi kemampuannya terbatas sehingga untuk membeli buku pun jarang, termasuk di dalamnya adalah katagori Pelajar, Mahasiswa, dan PNS. Ketiga, ada orang yang punya kemampuan finansial lebih tetapi tidak tergerak untuk membeli buku.

Jenis orang kedua inilah yang harus diberdayakan dan didukung pemerintah. Jika di jogja ada Shoping centre dan di jakarta ada tanah abang tempat penjualan buku murah. Kenapa tidak suatu saat nanti di bengkulu nantinya akan ada pasar khusus yang menyajikan buku-buku murah.

Oleh karena itu, rencana jangka pendek yang harus dilakukan pemerintah kota adalah menggalakkan pameran buku satu bulan satu kali dalam rangka commit to Bengkulu Kota Pelajar. Acaranya dapat dikolaborasikan dengan mendatangkkan penulis buku, lomba resensi buku best seller. Sehingga hal ini dapat memotivasi masyarakat untuk membaca dan menulis. Dan Agenda jangka panjang yang dapat dilakukan pemerintah adalah melakukan tahapan-tahapan untuk mewujudkan pasar Buku. Sehingga ke depannya Bengkulu ramai dikunjungi bukan hanya karena pantainya yang indah tetapi karena Bengkulu merupakan Kota Pelajar yang menyediakan berbagai jenis Buku Berkualitas dan Murah .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Pendidikan Indonesia

BElajar yang sesungguhnya

Ciri - Ciri Kedewasaan