YANG MAHA PEMBERI REZEKI

Yang Maha Pemberi Rezeki
Saudaraku, dalam hipup ada banyak hal yang menggelisahkan., menghawatirkanmu, kali ini saya ingin berbagi tentang salah satu sifat Allah Al Rozzaaq, yang artinya Yang Maha Pemberi Rezeki. di tengah himpitan ekonomi global, kecemasan sarjana akan dunia kerja, pejabat yang gengsi jika tidak mendapatkan kemewahan, para pedagang yang sedang berjuang mencari sesuap nasi, semoga hal ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan Allah senantiasa mencukupkan rezeki kita.

Ada beberapa hal yang perlu dipahami tentang rezeki. memang ada yang bilang rezeki ini adalah uang yang merupakan hasil jerih payah dari pekerjaan yang kita lakukan. akan tetapi, jika kita berbicara hakikat rezeki, sebenarnya adalah kesehatan, waktu luang, kesempatan, nama baik, anak sholeh, orang tua yang bijaksana, dll. ada begitu banyak rezeki yang telah Allah berikan kepada kita, salah satunya lagi adalah sesuatu yang sangat kita takutkan yaitu terhindar dari balak dan musibah yang menimpa kita dan keluarga. 


Allah Maha Kaya. Dialah Yang Menciptakan kebutuhan dan Yang Menciptakan jalan kebutuhan dan satu-satunya yang bisa menjamin kebutuhan kita. Allah menciptakan manusia begitu cermat. Allah yang Maha Tahu menyiapkan segala kebutuhan yang sudah ada di alam ini. Kebutuhan kita sudah lengkap. Allah ciptakan semua yang kita butuhkan dan Allah menjamin rejeki hamba-hamba-Nya.

Manusia diberi rejeki semenjak di dalam kandungan. Semenjak lahir ke dunia rejeki masing-masing sudah diatur sedemikian rupa. Ketika mulai bisa jalan, mulailah ada jarak dengan rejeki. Sesudah dewasa makin ada jarak lagi dengan rejeki, karena manusia makin banyak keinginan. Inilah yang membuat jarak dengan rejeki mulai bervariasi.

Masa krisis sekarang tidak akan menghalangi jatah rejeki, hanya kreativitas yang perlu ditingkatkan dalam menjemputnya. Ketahuilah Allah memberi rejeki tidak akan pernah terhalang oleh krisis. Tidak ada yang mati karena kelaparan kecuali memang sudah waktunya. Jadi rejeki itu sudah pasti ada tidak mungkin Allah menciptakan lapar tetapi tidak disertai rejeki.


Kalau sudah patah semangat dari awal maka energi untuk berjuang dalam hidup ini tidak akan maksimal. Kita harus yakin bahwa rejeki sudah diatur dan kita harus menjemput rejeki tersebut dengan ikhtiar mencarinya. Rejeki itu tidak harus dimiliki. Misalkan ketika naik angkot kemudian ada yang membayar ongkos kita dan ketika berobat ada yang yang membantu membayar. Allahlah yang memberi karena Dia Yang Maha Tahu segalanya dan telah mengukur segala kesulitan yang datang kepada kita, maka jangan identikan rezeki dengan apa yang kita miliki.

Boleh jadi rejeki itu jalurnya tidak sesuai dengan jalur yang ditempuh kita karena Allah SWT memberi rezeki yang tidak selalu terprediksi oleh kita. Kerja di kantor A mungkin tidak menghasilkan uang tapi menghasilkan amal maka itulah rezeki kita. Seandainya Allah berkehendak, rejeki lainnya akan datang melalui sisi lain.

Orang yang kaya adalah yang kaya batinnya dan tidak takut miskin. Misalkan menjelang pensiun mengalami kepanikan karena gaji menjadi sedikit. Padahal Allah menjamin rezeki tidak hanya lewat gaji. Itu hanya salah satu jalan rezeki, maka tidak ada kata putus asa bagi seseorang yang yakin kepada Allah. Sekarang Allah melarang sesuatu yang haram tentu tidak akan mempersulit sesuatu yang halal. Kalau di negara ini tidak ada korupsi apakah para pejabat akan jatuh miskin?

seorang mahasiswa mendapatkan nama baik atau mewakili kampus untuk mengikuti even nasional, walupun tidak pernah mendapatkan beasiswa. itu adalah rezeki, karena dapat bertemu saudara baru, ilmu baru, dan menginjakkan di bumi Allah yang sangat luas ini.

Dahulu Rasul terkesan dengan seekor burung yang pergi dengan perut kosong namun terus bergerak mencari rejeki dan pulang dalam keadaan kenyang. Daya tahan kita dalam bekerja diuji agar lebih tangguh. Kesulitan akan membuat kita mengucap doa-doa terbaik dan semakin kuat terhadap ujian yang menerpa diri kita. Tidak ada masalah dalam kesulitan karena yang menjadi masalah adalah sikap kita dalam menyikapinya.

Agar rezeki menjadi lebih barokah, kita harus meningkatkan dan melipatgandakan amal. Sudah saatnya kita memperbaiki orientasi hidup kita. Inilah saat kesulitan yang menghadang. Tingkatkan kemampuan untuk bersedekah. Cari uang lebih banyak lagi untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan bayarlah zakat, wakaf, infak maupun sodaqoh.Hal yang seharusnya membuat kita gembira mendengar bonus adalah bagaimana supaya dengan bonus itu banyak beramal dan jangan membeli barang konsumtif. Seharusnya kelebihan rezeki adalah ladang untuk menggandeng rezeki yang lebih banyak untuk menambah amal kita.

Bergerak sesudah ini untuk hidup hemat dan menolong orang lain sebanyak-banyaknya Insya Allah makin menolong kita dalam menghadapi episode hidup ini. Krisis ini menurut orang musibah tapi menurut kita adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas kehidupan di jalan Allah SWT. Wallahu a’lam

Untuk saudaraku yang sedang mencari pekerjaan, para pedagang, pemuda dan seluruh umat muslim se dunia yang sedang mencari Ridho Allah swt.

Komentar

  1. Ya Allah Engkaulah yang Maha Pemberi Rezeki, tanamkan keyakinan dalam diri, beri hidayah dan ilham kepada kami untuk selalu Mencari RidhoMu dalam setiap desah Nafas kami.

    BalasHapus
  2. Amiin,Alhamdulillah tulisannya mengingatkan ana untuk tidak bersedih, dan mengingatkan ana akan nimat,rezeki, yang Allah swt, berikan pada Ana, yang ana kira tidak terbayarkan dengan uang dll..suksees mas Rio Saputra

    BalasHapus
  3. waah. subhanallah tulisannya. Trimakasi untuk saling mengingatkan :)

    BalasHapus
  4. Amin.. @Angga ; Barukaullohfik, saling mengingatkan agar terhindar dari kerugian..

    @ Rin : Syukron mb atas kunjunganya,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Pendidikan Indonesia

BElajar yang sesungguhnya

Ciri - Ciri Kedewasaan